RESEP KUE PERKAWINAN

Ini saya dapat dari kiriman temen di milis mti,


Bahan :

1 pria sehat,

1 wanita sehat,

100% komitmen,

2 pasang restu orang tua,

1 botol kasih sayang murni.

Bumbu :

1 balok besar humor,

25 gr rekreasi,

1 bungkus doa,

2 sendok teh telepon-teleponan,

5 kali ibadah/hari,

semuanya diaduk hingga merata dan mengembang.

Tips :

Pilih pria/wanita yang benar-benar matang dan seimbang.

Jangan yang satu terlalu tua dan yang lainnya terlalu muda karena dapat mempengaruhi kelezatan (sebaiknya dibeli di toserba bernama “TEMPAT IBADAH“, walaupun agak jual mahal tapi mutunya terjamin.)

Continue reading “RESEP KUE PERKAWINAN”

“Cinta Itu Buta”, ah yang bener..?!

“Tidak ada cinta buta di dunia ini”, setidaknya itu yang kuingat dari obrolan dengan beliau saat jalan pulang dari masjid ke kantor. Saat aku selesai menceritakan tentang Un yang telah lolos tes masuk jadi perawat di salah satu rumah sakit perusahaan di kota Serang. Aku yang saat itu masih kepikiran bagaimana bisa menjalin hubungan dengan baik walau dipisah jarak.

Beliau adalah rekan kerjaku. Bapak dengan dua anak yang lucu-lucu. Tak kuduga menyimpan cerita yang sungguh memberikan pelajaran. Bahwa betapa kerja keras dan komitmen itu nggak cukup untuk mempertahankan hubungan yang sudah akan menuju jenjang pernikahan. Saat beliau berumur 25 tahun, beliau bekerja di sebuah perusahaan di luar Jawa, sedang calon istrinya berada di Jawa.
“Lingkungan keluarga itu berpengaruh, yang namanya wanita pasti akan mudah kepengaruh apalagi oleh keluarganya sendiri”, ujarnya pada awal pembicaraan.
Continue reading ““Cinta Itu Buta”, ah yang bener..?!”

Introspeksi diri

hem, patut direnungkan..

Iyas Ibn Muawiyah (Qadhi Basrah, ia meriwayatkan dari Bapaknya, Anas Ibn Malik, Ibnul Musayyib dll. Wafat tahun 122H)

Iyas Ibn Muawiyah rahimatullah berkata :

“setiap orang yang tidak mengetahui aibnya maka dia adalah dungu.”

Mereka bertanya : wahai abu Watsilah, apa aibmu?” dia menjawab : “Banyak Bicara.”

Dikatakan kepada Iyas Ibn Mu’awiyah : “pada dirimu ada 4 perkara:

Buruk rupa (lagi pendek),

banyak bicara,

ta’jub (bangga) dengan diri sendiri,

dan tergesa-gesa dalam memutuskan perkara.”
Continue reading “Introspeksi diri”