hem, patut direnungkan..
Iyas Ibn Muawiyah (Qadhi Basrah, ia meriwayatkan dari Bapaknya, Anas Ibn Malik, Ibnul Musayyib dll. Wafat tahun 122H)
Iyas Ibn Muawiyah rahimatullah berkata :
“setiap orang yang tidak mengetahui aibnya maka dia adalah dungu.”
Mereka bertanya : wahai abu Watsilah, apa aibmu?” dia menjawab : “Banyak Bicara.”
Dikatakan kepada Iyas Ibn Mu’awiyah : “pada dirimu ada 4 perkara:
Buruk rupa (lagi pendek),
banyak bicara,
ta’jub (bangga) dengan diri sendiri,
dan tergesa-gesa dalam memutuskan perkara.”
Maka dia menjawab, “adapun buruk rupa dan pendek maka itu urusannya kembali kepada selainku (maksudnya: itu takdir Allah, bukan kesalahanku).
Adapun banyak bicara, maka apakah kebenaran yang aku ucapkan ataukah kesalahan?” Mereka berkata : “Kebenaran”. Dia berkata : “Maka memperbanyak kebenaran adalah lebih baik. ”
“Adapun banggaku dengan diriku, maka apakah kalian bangga dengan apa yang kalian lihat pada diriku?” Mereka berkata, “Ya, Bangga”.
Dia berkata, “Kalau begitu aku lebih berhak bangga dengan diriku.”
“Adapun ucapan kalian tergesa-gesa dalam memutuskan perkara, maka ini berapa?” Ia mengisyaratkan dengan ke lima jarinya. Mereka menjawab: “Lima”, dia berkata : “Kalian tergesa-gesa, mengapa kalian tidak mengatakan : satu, dua, tiga, empat, lima?” mereka berkata: “Kami tidak menghitung sesuatu. Kami sudah tahu”.
Dia berkata, “Aku (juga demikian) tidak menahan sesuatu yang sudah jelas hukumnya bagiku.”
(shifat al Shahwah:1/366)
Di tulis ulang dari Majalah Qiblati edisi 10/III, Juli 2008.