Ditulis oleh : Thomas Hoffman
Judul asli : 8 New Weapons to Fight the Talent Wars in ’08
December 28, 2007 (Computerworld)
— Banyak tantangan baru yang akan kita hadapi di 2008, dan hal itu menuntut senjata baru dan tentu saja berbeda dari era dot-com. “Kita melihat adanya perang bakat sekarang, dan hal itu telah berjalan selama 3 tahun belakangan ini”, kata Dan Reynolds, CEO dari The Brokers Group LLC, lulusan Princeton, -sebuah firma perekrut staff IT berbasis di N.J.
Tuntutan akan adanya bakat IT dipengaruhi oleh sejumlah faktor, termasuk didalamnya investasi untuk proyek baru, penurunan dari lulusan IT yang berasal dari kampus A.S secara drastis dan pensiunan dari generasi awal pekerja IT, tambahnya. Apapun sebabnya, para ahli mencatat bahwa CIO-CIO cerdas, para perekrut, pencari tenaga kerja dan manager HRD sedang mencari dan mencoba senjata baru untuk menghadapi bakat IT. Dibawah terdapat delapan senjata tersebut, yang dirasa mampu untuk menghadapi atau minimal bertahan di tahun depan.
1. Social Networks. Meski banyak kita jumpai para pencari tenaga kerja, atau manager HRD terus menggunakan situs kerja seperti Monster.com dan Yahoo HotJobs untuk mengiklankan posisi yang tersedia, penggunaan situs jaringan sosial seperti LinkedIn menyediakan para penyedia kerja akan “kumpulan pelamar yang berqualitas lebih baik”, kata William Gomes, Direktur HR di Intermedia Inc., perusahaan provider servis e-mail berbasis di New York.
Dengan menggunakan jaringan sosial untuk identifikasi pekerja yang potensial, Intermedia “mendapatkan ratio yang lebih baik dari pelamar yang qualified” dari pada yang didapat dari surat lamaran yang mungkin di terima dari situs kerja yang kondisinya diluar ketentuan, sambungnya lagi.
2. Wikis, Blogs and Forums. Perusahaan-perusahaan sekarang ini sedang beralih ke jalur komunikasi online dalam usaha mencari pekerja IT potensial dan mengembangkan diskusi dengan prospek perekrutan-perekrutan baru. Alat-alat ini juga menolong untuk “meng-harmonisasi-kan” nilai antara penyedia kerja dengan calon-pekerja, kata JP Rangaswami, seorang Managing Direktur BT Group PLC di kota London. BT Group sendiri memiliki setidaknya 70 orang bloggers, termasuk Rangaswami, yang menyatakan bahwa perusahaan telah menemukan bahwa, dengan blogs, pekerja IT di luar sana mendengar akan bagaimana perusahaan ini dan mengetahui apa yang dilakukan oleh perusahaan ini, lanjutnya lagi.
3. Trying Before Buying. Daripada memposting iklan kerja di koran-koran atau lewat situs layanan kerja, para penyedia kerja secara bertahap sedang beralih ke teknik perekrutan yang lain, seperti perjanjian right-to-hire. Di sini, sebuah perusahaan menyewa sebuah firma profesional untuk melakukan perekrutan. Perusahaan penyedia kerja “mencoba” calon-calon pekerja dalam jangka waktu beberapa bulan dengan opsi perusahaan tersebut bisa menawarkan full-time kontrak ke calon-calon bila qualified. “Saya telah melakukan cara ini beberapa waktu untuk posisi programmer/analysts”, kata Joe Trentacosta, CIO Southern Maryland Electric Cooperative di Hughesville, Md. Umpan jaminan kesehatan dan keuntungan-keuntungan lain sebagai pekerja tetap “memainkan peran kunci” dalam menaikan daya saing, lanjutnya.
4. Global Thinking. “Siapa yang mempercayai pencarian akan bakat IT hanya terbatas di A.S adalah sangat salah”, kata Bob Worrall, CIO Sun Microsystems Inc. Perusahaan cerdas akan berfikir lewat batas batas-batas negara. Sebagai contoh, setengah dari 170 lebih pekerja di Intermedia’s bekerja di kantor cabang St. Petersburg, Rusia, sambung Gomes, dan perusahaan juga menemukan pekerja dari India dan lokasi non-A.S yang lain.
5. The Anywhere Workplace. Konsep lama “pergi ke kantor” tentu saja belum sama sekali hilang, tapi istilah “kapan” dan “dimana” dalam dunia IT sedang berada di dalam perubahan yang mendasar. “biasanya kita ‘pergi’ kerja tiap hari, ngetik kode dan kemudian pulang ke rumah”, kata Worall.
“Tapi sebentar lagi konsep untuk dapat berkoneksi dengan pekerjaan dengan menggunakan sebuah laptop di dalam kereta atau saat di pantai”, sambungnya. Dan para pemberi kerja telah lebih siap dengan akomodasinya.
“Kita memberikan staff IT waktu kerja yang flexible, laptop, BlackBerries dan berbagai macam alat untuk membantu mereka bekerja secara remote”, Ungkap M. Lewis Temares, wakil presiden dan CIO University of Miami di Coral Gables, Fla. “Tapi kita tetep membutuhkan kehadiran mereka di kampus di waktu-waktu tertentu sebagai bagian support terhadap universitas”.
6. Business Vision. “Persyaratan yang tertulis di pengumuman lowongan kerja telah berubah”, kata Robert Rosen, salah seorang pejabat di Share, user group IBM yang berbasis di Chicago, dan CIO di salah satu institut nasional Bathesda, Md. “Permintaan akan kemampuan teknis telah berkurang, sekarang dituntut juga kemampuan yang memiliki nilai tambah di segi bisnis”. Tentu saja, permintaan akan pekerja yang memiliki kemampuan teknis yang tinggi, khususnya kemahiran dalam bidang .Net, PHP dan J2EE. Tapi lebih susah lagi untuk mendapatkan pekerja yang berkemampuan teknis tinggi dan kecerdasan atau pengalaman untuk menjalin hubungan dengan unit-unit bisnis yang ada, ungkap Craig Urrizola, CIO di Saladino’s Inc., distributor makanan berbasis di Fresno, Calif.
7. Pumped Up Paychecks. Bukan termasuk strategi baru, akan tetapi masih tetap akan efektif di tahun depan.
Dengan terbatasnya profesional IT yang qualified, khususnya di pasar yang ramai seperti Silicon Valley, perusahaan-perusahaan memberikan tawaran yang besar. Sebagai contoh, tawaran Intermedia untuk pegawai-pegawai barunya di area San Francisco bay sebesar 20% lebih tinggi dari tahun lalu, kata Gomes.
8. Imagination. Dengan adanya banyak opsi yang diberikan perusahaan dalam hal kemudahan komunikasi, jam kerja yang fleksibel dan kesempatan untuk bekerja di perusahaan yang sadar sosial adalah target utama pekerja IT muda. Dan kadang-kadang pendekatan bersifat imaginatif bisa membuat perbedaan antara mendapat pekerja berbakat dan kerugian investasi perusahaan.
diadaptasikan dari : http://www.computerworld.com/action/article.do?command=viewArticleBasic&articleId=9050238&source=rss_news10